Senin, 30 Juli 2012

Membaca Alquran dari Subuh hingga Malam

BULAN Ramadan telah tiba, kaum muslim di seluruh dunia menyambut gembira. Segala persiapan untuk kegiatan bulan suci ini tentu sudah dibuat oleh penganut agama Islam. Antara lain, ziarah kubur, padusan, atau pengajian khusus di pondok pesantren.

Seperti dilakukan di Pondok Pesantren Miftakhurrosyidin, Cekelan, Madureso, Kabupaten Temanggung. Memasuki bulan suci ini, pondok Salafi asuhan Kiai H Tohir Mukhlasin (60) ini memiliki agenda khusus, yakni Kilatan. Adalah sebuah kegiatan keagamaan yang dilakukan satu bulan penuh.
"Kilatan itu, pemadatan kurikulum di pesantren kami yang khusus dilakukan saat bulan Ramadan. Kegiatannya dari setelah subuh, dan terus dilanjutkan hingga malam hari. selain Alquran juga mempelajari dan membaca berbagai kitab dan harus khatam selama satu bulan itu,"kata Kiai Tohir.
Ya, sore kemarin selepas ba'da ashar dipimpin seorang ustad, puluhan santri dan santriwati di dalam sebuah kelas yang dibatasi oleh sekat pembatas tampak mengikuti kegiatan itu. Dengan tekun mereka menyimak dan membaca kitab kuning dalam semak'an itu.

Zahrotun Na'im (31), putri KH Tohir menjelaskan, ada beberapa kitab yang harus di khatamkan oleh para santri selama Ramadan, yakni Kifayatul Atqiya, Durrotu Nasichin, Ukhuwah Fillah, Adobut Ta'alim Wal Mutaalim, Mutammimah, Muhtashor Jiddam, Tanqihul Qoul, Taisirul Kholaq, Taqrib, Umritie, dan Masallul Fill.
Pondok pesantren yang dikelola Kiai Tohir bersama istrinya Rodziyati (49), kali pertama berdiri tahun 1991. Pondok ini memiliki visi misi menegakkan syariat Islam dengan berhaluan Ahlusunnah Wal Jama'ah. Misinya membentuk pribadi insani yang bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlaqul karimah, berilmu amaliyah, beramal ilmiah, dan beribadah Illahiyah.

Di pondok yang terletak di pinggir kota Temanggung ini, meski menganut Salafiyah, akan tetapi sekitar 190-an santrinya yang mayoritas usia produktif tetap mengikuti pendidikan formal di sekolah reguler. Dari jumlah itu tak hanya dari Temanggung tapi ada santri datang dari Lampung, Palembang, Semarang, Demak.
"Kegiatan Kilatan ini menjadi sesuatu yang khas di pondok kami, dan sudah berlangsung setiap tahunnya. Jika dalam kurikulin reguler kitab-kitab itu lazimnya dikhatamkan dalam waktu satu tahun. Akan tetapi saat Ramadan dipadatkan, maka santri harus bisa khatam selama satu bulan,"imbuhnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar