Jakarta
Anggota Komisi VIII DPR mencari cara untuk mengentaskan kemiskinan di
Indonesia. Berbekal draf RUU Fakir Miskin yang masih setengah jadi,
rombongan komisi VIII DPR bertolak ke Australia dan China.
Rombongan
yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR Gondo Radityo Gambiro
bertolak ke Australia dan China pada hari Minggu (17/4/2011). Rombongan
akan melakukan tour ke dua negara tersebut hingga 24 April 2011.
Kunjungan
Komisi VIII DPR ini mungkin bertujuan mulia. Namun rombongan Komisi
VIII tak sempat berpamitan kepada rakyat Indonesia melalui media.
Dalam
kunjungan tersebut rombongan Komisi VIII DPR akan menggelar pertemuan
dengan parlemen China dan Australia. Membahas utamanya terkait regulasi
dan jaminan bagi fakir miskin di China dan Australia.
"Lebih pada
mungkin regulasi suatu pemerintah negara terkait dengan penanganan
fakir miskin. Golnya adalah mencari hal-hal yang bisa dikorelasikan
untuk merumuskan RUU ini," ujar anggota Komisi VIII DPR Arwani Thomafi
kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (18/4/2011).
Sepulang
dari China dan Australia, DPR akan menyelesaikan RUU Fakir Miskin.
Diharapkan UU ini mampu mendorong pemerintah memperhatikan nasib fakir
miskin.
"Kalau itu jawabannya adalah tanggungjawab negara.
Prinsipnya negara itu adalah tanggung jawab dalam melakukan upaya
pengentasan kemiskinan. Namun upaya pemerintah di beberapa lembaga ada
banyak anggaran sosial juga terkait fakir miskin pada akhirnya tidak
fokus. Diharapkan dengan regulasi ini bisa lebih fokus," jelasnya.
FITRA
merilis data, kunjungan Komisi VIII DPR ke China 17-24 April 2011
menghabiskan anggaran Rp 668.730.500. Sementara kunjungan Komisi VIII
DPR ke Australia menghabiskan anggaran Rp 811.800.250.
Daftar
kunjungan kerja empat alat kelengkapan DPR selama masa reses DPR 8 April
hingga 8 Mei 2011 yang diolah oleh Seknas FITRA dari RK dan Dipa DPR
tahun 2011 yang mengikuti standar Kemenkeu no. 100/PMK.02/2011 adalah
sebagai berikut:
1. Kunjungan Komisi I DPR ke Amerika Serikat 1-7 Mei 2011 menghabiskan anggaran Rp 1.405.548.500
2. Kunjungan Komisi I DPR ke Turki 16 –22 April 2011 menghabiskan anggaran Rp 879.908.000
3. Kunjungan Komisi I DPR ke Rusia menghabiskan anggaran Rp 1.286.713.750
4. Kunjungan Komisi I DPR ke Prancis menghabiskan anggaran Rp 944.593.250
5. Kunjungan Komisi I DPR ke Spanyol menghabiskan anggaran Rp 1.201.826.500
6. Kunjungan Komisi X DPR ke Spanyol 24 – 30 April 2011 menghabiskan anggaran Rp 1.320.374.500
7. Kunjungan Komisi X DPR ke China menghabiskan anggaran Rp 668.730.500
8. Kunjungan Komisi VIII DPR ke China 17-24 April 2011 menghabiskan anggaran Rp 668.730.500
9. Kunjungan Komisi VIII DPR ke Australia menghabiskan aggaran Rp 811.800.250
10. Kunjungan BURT DPR ke Inggris� 1-7 Mei 2011 menghabiskan anggaran Rp 1.574.638.500
11. Kunjungan BURT DPR ke Amerika Serikat menghabiskan aggaran Rp 1.966.986.500
Total anggaran yang digunakan kunjungan kerja DPR selama masa reses (8 April-8 Mei 2011) adalah Rp 12.730.087.250.
Sabtu, 01 September 2012
Manajemen Waktu
Suatu hari, seorang ahli ‘Manajemen
Waktu’ berbicara di depan sekelompok mahasiswa bisnis, dan ia memakai
ilustrasi yg tidak akan dengan mudah dilupakan oleh para siswanya.
Ketika dia berdiri dihadapan siswanya dia
mengeluarkan toples berukuran galon yg bermulut cukup lebar, dan
meletakkannya di atas meja. Lalu ia juga mengeluarkan sekitar selusin
batu berukuran segenggam tangan dan meletakkan dengan hati-hati
batu-batu itu kedalam toples.
Ketika batu itu memenuhi toples sampai ke
ujung atas dan tidak ada batu lagi yg muat untuk masuk ke dalamnya, dia
bertanya: ” Apakah toples ini sudah penuh?” Semua siswanya serentak
menjawab, “Sudah!” Kemudian dia berkata, “Benarkah?”Dia lalu meraih dari
bawah meja sekeranjang kerikil.
Lalu dia memasukkan kerikil-kerikil itu
ke dalam toples sambil sedikit mengguncang -guncangkannya, sehingga
kerikil itu mendapat tempat diantara celah-celah batu-batu itu.
Lalu ia bertanya kepada siswanya sekali
lagi: “Apakah toples ini sudah penuh?” Kali ini para siswanya hanya
tertegun,”Mungkin belum!”, salah satu dari siswanya menjawab. “Bagus!”
jawabnya.
Kembali dia meraih kebawah meja dan
mengeluarkan sekeranjang pasir. Dia mulai memasukkan pasir itu ke dalam
toples, dan pasir itu dengan mudah langsung memenuhi ruang-ruang kosong
diantara kerikil dan bebatuan. Sekali lagi dia bertanya, “Apakah toples
ini sudah penuh?” “Belum!” serentak para siswanya menjawab. Sekali lagi
dia berkata, “Bagus!”
Lalu ia mengambil sebotol air dan mulai
menyiramkan air ke dalam toples, sampai toples itu terisi penuh hingga
ke ujung atas. Lalu si Ahli Manajemen Waktu ini memandang kepada para
siswanya dan bertanya: “Apakah maksud dari ilustrasi ini?”
Seorang
siswanya yg antusias langsung menjawab, “Maksudnya, betapapun penuhnya
jadwalmu, jika kamu berusaha kamu masih dapat menyisipkan jadwal lain
kedalamnya!” “Bukan!”, jawab si ahli, “Bukan itu maksudnya. Sebenarnya
ilustrasi ini mengajarkan kita bahwa :
JIKA BUKAN BATU BESAR YANG PERTAMA KALI
ANDA MASUKKAN, MAKA ANDA TIDAK AKAN PERNAH DAPAT MEMASUKKAN BATU BESAR
ITU KE DALAM TOPLES TERSEBUT.
“Apakah batu-batu besar dalam hidup anda?
Mungkin anak-anak anda, suami/istri anda, orang-orang yang anda
sayangi, persahabatan anda, kesehatan anda, mimpi-mimpi atau visi-visi
anda. Hal-hal yg anda anggap paling berharga dalam hidup anda.
Ingatlah untuk selalu meletakkan
batu-batu besar tersebut sebagai yg pertama, atau anda tidak akan pernah
punya waktu untuk memperhatikannya. Jika anda mendahulukan hal-hal yang
kecil dalam prioritas waktu anda, maka anda hanya memenuhi hidup anda
dengan hal-hal yang kecil, anda tidak akan punya waktu untuk melakukan
hal yang besar dan berharga dalam hidup Anda”.
Selamat mengisi hidup…………….
Rahasia Sukses Bisnis Orang Cina
KERJA KERAS
ibarat kata keramat yang mendorong pedagang Cina berhasil dalam
bisnisnya… “Jika dahulu bapaknya berjualan air di pinggir jalan, anaknya
akan membuka restoran dan barangkali cucunya akan mendirikan pabrik
yang memproduksi air dalam kemasan.”
Orang Cina cenderung memilih berdagang
karena bidang ini tidak dibatasi oleh ruang, waktu dan tempat. Selain
bebas, kegiatan perdagangan juga menyediakan ruang yang luas bagi
seseorang untuk mengembangkan kemampuannya. Perdagangan orang Cina tidak
banyak formalitas dan birokrasi. Mereka berusaha menjadikan kegiatan
dagang ini semudah mungkin.
“Jika kita sama rajinnya dengan orang-orang di Barat, kita tidak akan dapat menyaingi mereka,” kata Kim Woo Choong.
Jika ingin lebih berhasil dari orang lain, kita tidak punya pilihan,
kecuali bekerja dengan lebih keras dan rajin. Persepsi orang Cina pada
perdagangan adalah positif. Dunia dagang adalah dunia yang menjanjikan
kesenangan, kemewahan, dan kebahagiaan.
Pedagang yang jatuh akan merasa sakit,
tetapi rasa sakit itulah yang membuatnya bangkit kembali. Berdagang
dapat dijadikan sebagai hobi, tetapi bukan untuk mengisi waktu luang.
Keuntungan yang diperoleh tidak dibelanjakan. Keuntungan tersebut
digunakan untuk menambah modal kerja dan melakukan investasi. Uang
digunakan untuk menghasilkan uang.
Pedagang Cina membolehkan terjadinya
tawar-menawar. Meskipun proses ini memakan waktu dan mengurangi
keuntungan, hal ini dapat menggembirakan hati pelanggan. Pantang
mengeluh di hadapan pelanggan, apalagi menunjukkan emosi negatif.
Bersikap terbuka dan berlapang dada apabila menghadapi situasi sulit,
dan tetap fokus mencari jalan keluar.
Sekedar pintar berdagang tidak memberikan
hasil yang maksimal. Harus didukung dengan sikap agresif, proaktif,
berani, tahan banting, semangat tinggi, dan rela berjuang untuk merebut
segala peluang yang ada. Orang Cina rela bangun dini hari dan terus
bekerja sampai malam hari. Apabila orang Cina mengatakan akan berdagang
mereka biasanya tidak akan berpikir panjang untuk menindaklanjuti.
Pengalaman dan kemahiran tidak penting karena hal itu dapat dipelajari
kemudian.
Kegagalan pertama tidak dapat melunturkan
semangatnya. Sebaliknya akan membuatnya semakin gigih. Kegagalan kedua
dijadikannya pelajaran. Kegagalan ketiga menjadikannya lebih bijak.
Kegagalan berikutnya menguji kesabaran dan ketabahannya. Apabila
melibatkan diri dalam kegiatan perdagangan, kita harus menetapkan tujuan
atau target untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang.
Sabtu, 04 Agustus 2012
PENDIDIKAN SEKSUAL

Drs.
Marimba mendefinisikan pendidikan sebagai bimbingan atau pimpinan
secara sadar oleh pendidik terhadap perembangan jasmani dan rohani anak
didik menuju terbentuknya kepribadian utama
Secara
umum, dapat didefinisikan bahwa pendidikan adalah suatu usaha yang
disengaja dan dilakukan dengan sadar untuk membimbing dan mengembangkan
kepribadian anak dala ranga mempersiapkan mereka menjadi anggota di
masyarakatnya dengan kepribadian yang matang.
Sedangkan
istilah seks dalam pengertian sempit berarti kelamin. Menurut J.S.
Tukan seksual itu terdiri dari aspek metal, fisik, emosional dan
psikologis dalam bentuk badaniah, dalam artian bahwa apa saja yang
dilakukan sepanjang hari memiliki corak seks karena seks merupakan
keseluruhan dari kepribadian pria ataupun wanita shingga seks tidak
hanya berarti organ-organ genital.
Pengertian
seksual secara umum adalah sesuatu yang berkaitan dengan alat kelamin
atau hal-hal yang berhubungan dengan perkara-perkara hubungan intim
antara laki-laki dengan perempuan. Karakter seksual masing-masing jenis kelamin memiliki spesifikasi yang berbeda hal ini seperti yang pendapat berikut ini : Sexual
characteristics are divided into two types. Primary sexual
characteristics are directly related to reproduction and include the sex
organs (genitalia). Secondary sexual characteristics are attributes
other than the sex organs that generally distinguish one sex from the
other but are not essential to reproduction, such as the larger breasts
characteristic of women and the facial hair and deeper voices
characteristic of men (Microsoft Encarta Encyclopedia 2002)
Pengertian
seksual di sini ditanggapi dalam arti yang seluas-luasnya dan umum
sifatnya. Pengertian tidak terbatas pada masalah reproduksi, regenerasi,
perkembangan jenis dalam pengertian biologis dan eksistansi spesiesnya,
dan dikatakan umum karena menyangkut banyak hal mengenai proses dan
perilakunya dalam pergaulan.
Dari
beberapa definisi tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan
seks adalah suatu usaha sadar untuk menyiapkan dan membentuk
manusia-manusia dewasa yang dapat menjalanan kehidupan yang bahagia,
dapat mempergunakan fungsi seksnya erta bertanggungjawab baikdari segi
inividu, sosial maupun agama.
PERILAKU SEKSUAL REMAJA
Perilaku
seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual,
baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis. Bentuk-bentuk tingkah laku
ini dapat beraneka ragam, mulai dari perasaan tertarik hingga tingkah
laku berkencan, bercumbu dan senggama. Obyek seksual dapat berupa orang,
baik sejenis maupun lawan jenis, orang dalam khayalan atau diri
sendiri. Sebagian tingkah laku ini memang tidak memiliki dampak,
terutama bila tidak menimbulkan dampak fisik bagi orang yang
bersangkutan atau lingkungan sosial. Tetapi sebagian perilaku seksual
(yang dilakukan sebelum waktunya) justru dapat memiliki dampak
psikologis yang sangat serius, seperti rasa bersalah, depresi, marah,
dan agresi.
Berbagai
perilaku seksual pada remaja yang belum saatnya untuk melakukan
hubungan seksual secara wajar antara lain dikenal sebagai :
1.
Masturbasi atau onani yaitu suatu kebiasaan buruk berupa manipulasi
terhadap alat genital dalam rangka menyalurkan hasrat seksual untuk
pemenuhan kenikmatan yang seringkali menimbulkan goncangan pribadi dan
emosi.
2.
Berpacaran dengan berbagai perilaku seksual yang ringan seperti
sentuhan, pegangan tangan sampai pada ciuman dan sentuhan-sentuhan seks
yang pada dasarnya adalah keinginan untuk menikmati dan memuaskan
dorongan seksual.
3.
Berbagai kegiatan yang mengarah pada pemuasan dorongan seksual yang
pada dasarnya menunjukan tidak berhasilnya seseorang dalam
mengendalikannya atau kegagalan untuk mengalihkan dorongan tersebut ke
kegiatan lain yang sebenarnya masih dapat dikerjakan.
Dorongan atau hasrat untuk melakukan hubungan seksual selalu muncul
pada remaja, oleh karena itu bila tidak ada penyaluran yang sesuai
(menikah) maka harus dilakukan usaha untuk memberi pengertian dan
pengetahuan mengenai hal tersebut.
Senin, 30 Juli 2012
Remaja Versus Seks

Berbicara tentang remaja, tidak luput dengan istilah seks. Tak ada yang tidak mengetahui apa itu seks. Seks bebas yang kini sering melanda moral-moral bangsa melalui kalangan remaja sering dijumpa. Di koran, majalah, berita di televisi seakan-akan tak pernah bosan untuk membicarakan penyimpangan yang terjadi pada sekarang ini.
Tak ada yang tidak mengenal dengan istilah seks, istilah tersebut seakan sudah mendunia di kalangan remaja masa kini. Pengaruh-pengaruh luar terutama pengaruh barat yang memperbolehkan melakukan seks sebelum nikah telah memasuki populasi Indonesia pada cela-cela remaja yang bodoh. Remaja sekarang dicap sebagai remaja bodoh dengan sikap dan pengetahuan yang dititik rendah bahkan sangat rendah. Remaja bodoh adalah seseorang yang tidak memikirkan akibat yang akan terjadi pada kegiatan yang dilakukannya. Artinya remaja tersebut seakan buta dengan apa yang dilihatnya, bahkan sesuatu yang penting untuk diketahui terutama remaja yang sangat dangkal dengan pengetahuan. Pengaruh seks bebas di kalangan remaja juga karena kurangnya perhatian orang tua dengan anaknya yang membebaskan mereka untuk menemukan jati diri mereka walaupun mereka belum pentas untuk dilepaskan dari peran orang tua. Kemudian lingkungan-lingkungan negatif seperti berteman dengan remaja yang lebih dewasa karena remaja tersebut dapat menjerumuskan anda dengan hal-hal yang negatif dan kita juga akan terpengaruhi dengan pergaulan mereka.
Pendidikan seks di sekolah pun seharusnya tidak pernah pudar dari remaja sekarang. Mereka harus mendapatkan pendidikan seks dari sekolah-sekolah dan hal tersebut sangat wajib bagi remaja sekarang. Para remaja harus menyadari apa itu sex, bagaimana sex, dan akibat seks sebelum mereka sendiri yang terjerumus ke dalam lubang hitam tersebut, kemudian dengan meningkatkan pengetahuan agama tentang seks juga akan mengurangi penyimpangan remaja sekarang. Walaupun presentasinya sangat kecil. Apalagi dizaman sekarang ini seks bebas sudah dianggap hal biasa dikalangan remaja, padahal dengan melakukan seks bebas sudah merusak nilai-nilai sosial di negara ini.
Padahal, banyak dampak yang akan kamu dapatkan kalau melakukan seks bebas, diantaranya: harga diri wanita akan direndahkan oleh laki-laki, dapat bisa terkena penyakit kelamin,bisa juga terkena penyakit AIDS atau HIV, dan yang paling parah hamil diluar nikah, sungguh itu sangat dilarang oleh agama dan merugikan diri kita sendiri. Bahkan martabatmu pun bisa dihina banyak orang.
Oleh karena itu sebelum terlanjur terjerumus di neraka dunia dengan melakukan seks lebih baik melakukan kegiatan yang membuat anda merasa sibuk sehingga pikiran untuk melakukan seks sebelum nikah pergi jauh-jauh dan kamu terbebas dari seks. Ada satu lagi pemikiran agar tidak melakukan seks bebas sebelum nikah yaitu, menghadiahkan seks pertamamu untuk pasanganmu kelak setelah menikah. Dan untuk kamu yang terlanjur melakukan hal tersebut, maka berhentilah dan terus berfikir positif serta melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.
FREE SEX…………..LET’S WE AVOID.
Semoga bermaanfaat bagi yang membacanya.
Keprihatinan : Gaya Hidup “Bebas” Remaja Masa Kini (Hedonis, Rokok, Gamer, Narkoba Hingga Seks)

Setiap individu dari kita akan merasa senang dengan kehadiran produk atau layanan yang lebih canggih dan praktis. Tidak terkecuali teknologi internet yang telah merobohkan batas dunia dan media televisi yang menyajikan hiburan, informasi serta berita aktual. Begitu juga, handphone yang telah membantu komunikasi sesama manusia untuk kapan saja meskipun satu dengan yang lainnya berada di dunia Utara-Selatan atau belahan Timur – Laut.
Teknologi + Kebebasan – Edukasi = Kehancuran
Setiap teknologi memberikan efek positif dan negatif . Maraknya penggunaan ponsel telah menurunkan interaksi individu secara langsung. Hal ini akan cenderung membuat pola hidup manusia menjadi indivualistis. Dampak negatif ini tentunya dapat dikurangi bahkan dihindari jika saja si pengguna memiliki pemahaman/pengetahuan, etika dan sikap yang kuat (bijak-positif) untuk memanfaatkan sesuatu secara selektif dan tepat guna.
Inilah titik permasalahannya bagi anak dan remaja. Penyaring internal (pemahamam, etika dan sikap) anak dan remaja kita masih sangat rapuh. Di era kompleksitas arus kehidupan saat ini, orang tua (terutama di perkotaan) telah kehilangan daya mendidik dan membangun keluarga bagi anak-anaknya. Hal ini diperparah dengan maraknya “racun-racun” yang diterima oleh anak-anak kita saat ini. Adegan-adegan kekerasan, seksual, mistik, dan hedonisme di media TV, koran dan internet, serta sistem pendidikan sekolah yang gagal membangun karakter anak, telah menyerang anak-anak kita saat ini.
Di sisi lain, rendahnya regulasi dan law inforcement dari pemerintah dan aparaturnya, telah menyebabkan oknum-oknum perusak generasi muda kita “berkembang biak: secara pesat. KKN antara pihak penguasa dengan pengusaha dalam regulasi, publikasi dan distribusi media menyebabkan jutaan pemimpin masa depan Indonesia di ujung kepunahan. Sederet keprihatinan anak dan remaja saat ini seperti kenakalan remaja, pola hidup konsumtif-hedonistik, pergaulan bebas, rokok, narkoba, dan kecanduan game on line hampir menuju budaya “gaya hidup” remaja masa kini.
Teknologi tanpa filtrasi (perlu regulasi agar kebebasan tidak jebol) dan rapuhnya edukasi/karakter manusia mengakibatkan kehancuran bangsa.
Rokok, Narkoba, Seks, dan AIDS
Ditengah berita siswa-siswi berprestasi dalam ajang penelitian, olimpiade sains, seni dan olahraga, anak muda Indonesia saat ini terancam dalam masa chaos. Jutaan remaja kita menjadi korban perusahaan nikotin-rokok. Lebih dari 2 juta remaja Indonesia ketagihan Narkoba (BNN 2004) dan lebih 8000 remaja terdiagnosis pengidap AIDS (Depkes 2008). Disamping itu, moral anak-anak dalam hubungan seksual telah memasuki tahap yang mengawatirkan. Lebih dari 60% remaja SMP dan SMA Indonesia, sudah tidak perawan lagi. Perilaku hidup bebas telah meruntuhkan sendi-sendi kehidupan masyarakat kita.
Berdasarkan hasil survei Komnas Perlindungan Anak bekerja sama dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) di 12 provinsi pada 2007 diperoleh pengakuan remaja bahwa :
- Sebanyak 93,7% anak SMP dan SMU pernah melakukan ciuman, petting, dan oral seks.
- Sebanyak 62,7% anak SMP mengaku sudah tidak perawan.
- Sebanyak 21,2% remaja SMA mengaku pernah melakukan aborsi.
- Dari 2 juta wanita Indonesia yang pernah melakukan aborsi, 1 juta adalah remaja perempuan.
- Sebanyak 97% pelajar SMP dan SMA mengaku suka menonton film porno.
Pengakuan Siswi SMA, Beginikah Remaja Kita?
“Sekarang gue lagi jomblo. Sudah dua tahun putus. Sakit juga! Habis pacaran empat tahun, dan sudah kayak suami-istri. Dulu, tiap kali ketemu, gejolak seks muncul begitu saja. Terus ML (making love) deh. Biasanya kita lakuin kegiatan itu di hotel. Kadang di rumah juga, kalau orang rumah lagi pergi semua. Kalau rumah nggak lagi sepi ya paling cuma berani ciuman dan raba sana-sini. Buat gue, semua itu biasa. Gue nglakuinnya karena merasa yakin doi bakal jadi suami gue. Gue nggak takut dosa. Kan kita sama-sama mau, jadi nggak ada paksaan. Dosa terjadi kan kalau ada paksaaan. Gitu menurut gue! Waktu putus, gue nggak nyesel sudah nglakuin itu, habis, mau gimana lagi! Santai saja! Tentang pendidikan seks, gue nggak pernah terima dari orangtua. Paling dari teman, majalah, buku, atau film”
Itulah penuturan Neila (samaran), pelajar kelas 3 sebuah SMA di Jakarta Timur, yang baru saja menjalani UAN. Tanpa beban, remaja manis bertubuh mungil ini menceritakan pengalamannya. Ia dan sang kekasih tahu harus melakukan apa supaya hubungan seks pranikah itu tidak membuatnya hamil.
Sampai saat ini, Neila yakin orangtuanya sama sekali tidak tahu perilaku putri keduanya itu. ”Gue nggak bakal ceritalah, bisa mati mendadak mereka. Teman malah ada yang tahu, tentu saja yang punya pengalaman sama,” katanya sambil memilin-milin rambutnya.
Menurutnya, ML di kalangan remaja sekarang bukan hal yang terlalu asing lagi. Malah, ada yang sengaja merayu pria dewasa yang bisa ditemui di mal dan tempat umum lain, untuk mendapatkan uang atau barang berharga, seperti telepon seluler model terbaru, jam tangan bermerek, baju, sepatu, tas, dan sebagainya. ”Bukan profesi sih, cuma iseng. Hitung-hitung bisa buat gaya. Mending gue `kan, yang nglakuinnya cuma sama pacar dan bukan demi duit,” sergahnya.
Biarkan atau Bertindak?
Sudah seharusnya kita kembali ke akar budaya bangsa kita. Jauh sebelumnya, bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki nilai akar (root value) budaya yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan kesusilaan seperti tertuang dalam falsafah dan nilai Pancasila. Kondisi yang menimpa generasi muda saat ini, harus dibina dan dididik agar mereka menjadi pemimpin yang memiliki moralitas yang tinggi untuk membangun bangsa dan negaranya.
Semua pihak haruslah merasa bertanggung jawab atas kasus ini. Disamping orang tua, peran masyarakat sangatlah penting. Sistem pendidikan kita juga harus diubah. Jangan naikkan anggaran tanpa meningkatkan nilai yang sesungguhnya dari pendidikan. Pemerintah sudah seharusnya tegas melaksanakan undang-undang, dan para pengusaha, pedagang, dan web internet cobalah berhenti menyebarkan hal-hal yang merusak (karena generasi kita masih rapuh).
Hal-hal yang harusnya dilakukan:
- Pemerintah filtrasi tegas sinetron, film atau iklan yang berisi kekerasan seksual, pergaulan bebas, mistis-religi, kekerasan-religi, ramalan serta judi.
- Menindak tegas para pelanggar UU Perlindungan Anak
- Menfilter situs-situs porno di Indonesia. Hingga saat ini saja ada 6 Situs Porno yang Paling Banyak diakses di Indonesia
- Membangun Youth Centre, pusat pendidikan dan kreasi bagi remaja-remaja agar beraktivitas yang positif.
- Secara aktif mengontrol promosi (iklan) dan peredaran rokok.
- Memprioritaskan program pencegahan perdagangan anak, eksploitasi seksual komersial anak, dan narkoba.
- Edukasi pada masyarakat bahwa jangan mengasingkan anak-anak (yang menjadi korban), bantulah mereka untuk keluar dari permasalahan mereka (material maupun moril).
Langganan:
Postingan (Atom)